Materi Iman Kepada Hari Akhir

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Pengertian hari kiamat
         Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat yang berarti hari kebangkitan.Pada hari kebangkitan ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Beriman kepada hari kiamat merupakan unsur pokok keimanan. Tanpa beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak akan diterima. Oleh karena itu, keimanan kepada hari kiamat sama halnya pentingnnya dengan keimanan kepada Allah dan rukun iman yang lain.
Berkaitan dengan kepastian datangnnya hari kiamat, Allah menegaskan dalam firman-Nya yaitu pada QS. At Taghabun ayat: 7
“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra

Kiamat Sughra
Kiamat sughra memiliki arti kiamat kecil yaitu berakhirnya kehidupan setiap makhluk, karena setiap makhluk pastinya akan menemui kematian dan tidak mungkin abadi, hal ini ditegaskan oleh Allah swt pada QS. Ali Imran: 185
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Dan setelah mati, maka ruh manusia akan berada di alam barzakh hingga datangnya kiamat kubra. Di alam barzakh ruh setiap manusia menyaksikan gambaran perbuatannya di dunia serta balasannya kelas di akhirat. Jika mereka banyak melakukan kemaksiatan di dunia maka siksaan akan mereka dapatkan, seperti yang dimisalkan pada Fir’aun yang melakukan kemaksiatan terbesar yaitu syirik, perihal ini dijelaskan pada QS. Al Mu’min : 46. Dan kontradiksinya adalah bagi seorang muslim yang melakukan kebaikan di dunia maka surga dan kenikmatan di akhirat, hal ini ditegaskan pada QS. Fussilat: 30.

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Kiamat Kubra
Kiamat besar yang dimaksudkan disini adalah berakhirnya seluruh kehidupan makhluk secara serempak.Kematian semua makhluk tersebut bersamaan dengan hancurnya alam semesta.Islam menegaskan kepastian terjadinya kiamat kubra tetapi tidak dipastikan secara mendetail kapan waktu terjadinya.Diantara ayat yang menjelaskan terjadinya dan bagaimana kondisi kiamat kubra saat itu adalah pada QS. Al Zalzalah ayat 1-6
1. apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,3. dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,5. karena Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. 8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula..
Dan juga dipertegas suasana dan kondisi kiamat kubra yang sangat mengerikan dan menakutkan yaitu pada QS. Al Qari’ah: 1-5
1. hari kiamat,2. Apakah hari kiamat itu?3. tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?4. pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Tanda-tanda Datangnya hari kiamat
Tanda-tanda datangnya hari kiamat terbagi menjadi dua, yaitu tanda kecil dan tanda-tanda besar:
Tanda kecil
Diutusnya Rasulullah saw sebagai penutup para Nabi dan Rasul
Segala urusan dipegang oleh yang bukan ahlinya
Sungai Eufrat berubah menjadi emas
Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
Banyak terjadi pembunuhan
Perang antara Yahudi dan Umat Islam
Banyak terjadi fitnah
Sedikit ilmu agama karena ilmu tersebut telah diangkat
Merebaknya perzinaan
Jumlah kaum wanita lebih banyak daripada pria, dan lain-lainnya
Tanda-tanda besar
Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam di timur
Munculnya binatang yang dapat berbicara dengan manusia
Datangnya al Mahdi
Munculnya Dajjal
Hilangnya dan lenyapnya Al Quran yang berupa mushaf dan yang berupa hapalan dalam hati
Turunnya Nabi Isa as
Terpecahnya bulan
Munculnya ya’juz makjuz, dan tanda-tanda lainnya
Fase-Fase Hari Kiamat
Hari kiamat berlangsung dalam beberapa fase atau tahapan sebagai berikut:
Yaumul Qiyamah : hari kehancuran alam semesta dan berakhirnya kehidupan makhluk secara serempak. Yaumul qiyamah ditandai dengan tiupan pertama malaikat Izrafil, dimana seluruh alam semesta akan saling bertabrakan dan hancur.
Yaumul Ba’as : hari kebangkitan manusia dari kuburnya. Hal ini ditandai tiupan trompet kedua oleh malaikat Izrafil. Dimana ketika manusia dibangkitkan ini manusia kembali menjadi makhluk yang bernyawa, saat itu diantara manusia ada yang memiliki wajah yang putih berseri-seri dikarenakan kebaikan yang dilakukan didunia, tetapi ada juga yang hitam kelam, dikarenakan kesengsaraan dikarenakan perbuatan kufurnya saat di dunia, hal ini ditegaskan pada QS. Ali Imran: 106-107
Yaumul Hasyr : hari berkumpulnya semua manusia di hadapan Allah setelah kebangkitan mereka dari kubur. Semua manusia dikumpulkan secara bersama-sama di satu tempat tanpa ada yang ketinggalan, tempat tersebut di sebut dengan padang makhsyar, dimana replikanya seperti pada saat kegiatan wukuf di padang arafah ketika pelaksanaan ibadah haji
Yaumul Hisab : hari perhitungan amal baik dan buruk manusia. Dimana manusia tanpa terlewatkan sedikit pun dari amal perbuatannya di dunia, apakah yang baik atau buruk, keseluruhannya akan dihitung. Mulai tangan, kulit dan anggota tubuh yan lain akan berbicara dan menjadi saksi akan perbuatan mereka selama di dunia
Yaumul Jaza’ : Hari pembalasan bagi setiap manusia atas segala amal perbuatannya di dunia. Bagi mereka yang banyak memiliki amal kebajikan maka surga adalah tempatnya, dan bagi mereka yang memiliki dosa yang banyak maka nerakalah tempat akhirnya kelak.
Surga
Al quran banyak bercerita tentang surga.Hal ini seperti yang dijelaskan pada QS. Ar Ra’d ayat 35.
Surga adalah balasan yang terbaik bagi hamba Allah yang gemar melakukan kebajikan. Dan dalam surga pun terdiri berbagai macam tingkatan, dalam surga terdapat tujuh tingkatan yaitu:
1. Jannatul Firdaus : surga firdaus
2. Jannatun Adn : surga yang kekal
3. Jannatun Na’im : surga yang berisi kenikmatan
4. Jannatul Khuldi : surga yang kekal
5. Jannatul Ma’wa : surga tempat kediaman
6. Darussalam : tempat yang damai
7. Darul Qarar : Negeri yang kekal
Neraka
Neraka adalah tempat penyiksaan bagi manusia yang membangkang terhadap syariat Allah dan menginhkari Rasulullah saw. Kata neraka diulang ulang penyebutannya di dalam Al Quran. Kata neraka ditulis dengan redaksi an nar yang artinya adalah api. Hal ini dikarenakan, neraka identik dengan api. Dan api juga identik dengan kesakitan atau penyiksaan. Oleh karena itu kondisi di neraka berbeda jauh dengan kondisi dan suasana di surga yang penuh kenikmatan. Di neraka siksaan yang paling ringan adalah diberikan sandal yang terbuat dari api neraka dan kemudian ketika dupakai menyebabkan otak mendidih. Hal ini dusabdakan Rasulullah saw
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ualah orang yang diberi sepasang sandal yang terbuat dari api neraka lalu mendiduhlah otaknya karena panasnya” (HR. Muslim)
Dan sepertihalnya surga neraja juga memiliki tingkatan tingkatan, yaitu:
1. Hawiyah : artinya adalah api yang sangat panas. Neraka ini diperuntukkan bagi mereka yang ketika di dunia mencampurkan kebajikan dengan keburukan
2. Jahim : artinya adalah api yang menghanguskan. Neraka ini disiapkan untuk manusia yang ketika didunia mengingkari hari kebangkitan serta mengingkari adanya azab di hari kiamat
3. Saqar : artinya yang menghanguskan kulit manusia. Neraka ini teruntuk manusia yang ketika di dunia menyombongkan diri atas segala karunia yang telah Allah berikan kepadanya.
4. Laza : artinya api yang bergejolak. Neraka ini teruntuk bagi mereka yang saat di dunia enggan bersedekah dan zakat
5. Hutamah : api yang dinyalakan dan sampai membakar di hati. Neraka ini disiapkan bagi mereka yang suka mengumpat an menggibah.
6. Sa’ir : artinya api yang menyala-nyala. Neraka ini teruntuk orang-orang kafur yang mengikuti petunjuk syaitan.
7. Wail : kecelakaan. Adalah neraka yang disiapkan untuk pengusaha atau pedagang yang licik dan curang saat berdagang
8. Jahanam : neraka yang paling dalam dan berat siksaannya, maka yang ditempatkan di neraka ini adaah mereka yang mengingkari dan mendustakan Allah swt.
Jenis Hukuman dan Siksaan di Neraka
1. Dahi, lambung dan punggung dibakar ( QS. At Taubah :35)
2. Leher mereka dipasangi belenggu rantai, lalu mereka diseret ke dalam air tang sangat panas.
3. Diseret ketangah-tengah neraka dan di atas kepalanya dituangkan air yang sangat panas.
4. Dipakaikan pakaian dari api neraja, lalu disiramkan air yang mendidih
Fungsi iman kepada hari kiamat
Beberapa fungsi iman kepada hari akhir adalah:
Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
Lebih taat kepada Allah dan Rasulnya
Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalu memohon ampunan Allah
Memberi motivasi untuk beramal dan beribadah.
Selalu menghias diri dengan dzikir kepada Allah
Membenciperbuatan maksiat.

Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir akan berdampak pada perilaku dalam keseharian. Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan terlihat dari perilaku sehari-hari. Di antara perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir sebagai berikut.

a. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan berusaha untuk  melakukan dua atau lebih kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang yang merugi.

b. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia
Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan terseret dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa dunia hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptaannya karena kemiskinannya.

Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia ini hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya tidak diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt. Orang kaya diuji dengan kekayaannya dan si miskin diuji dengan kemiskinannya. Jika si kaya menjadi orang yang bersyukur dan dapat mempergunakan kekayaannya dengan sebaikbaiknya (pada jalan yang diridai Allah) berarti ia termasuk orangorang yang beruntung. Si miskin yang bersyukur dengan kemiskinannya dan tetap menjalankan tujuan penciptaannya sebagai manusia, ia termasuk orang yang beruntung. Kaya atau miskin dapat mengantarkan seseorang pada kekufuran.

Si kaya atau si miskin hendaknya tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia yang tidak kekal. Kekuasaan yang dimiliki hendaknya tidak melenakan dari mengingat Allah Swt. Ingatlah kembali kisah Fir’aun. Fir’aun yang menjabat sebagai raja memiliki sifat takabur. Ia sangat sombong dengan jabatan yang dimilikinya. Bahkan, ia mengaku sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Sungguh, perilaku yang tidak sepantasnya ditiru. Seseorang yang berkuasa hendaknya menyadari bahwa kekuasaan tersebut hanya sementara. Kekuasaan dapat berakhir oleh waktu. Oleh karena itu, seseorang tidak sepantasnya menyombongkan diri atas apa pun yang dititipkan kepadanya.

c. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain
Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia. Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan ingin agar nikmat tersebut beralih kepadanya.

d. Bersikap Rendah Hati
Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap titipan Allah.

e. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan
Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang yang beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang beriman dan dikaruniai harta berlebih akan mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah. Membantu fakir miskin, membantu pembangunan masjid, madrasah, rumah sakit, dan kegiatan lain yang diridai Allah Swt.

f. Bersikap Optimis dan Lapang Dada
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap optimis dalam menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa. Ketidakadilan sering dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap optimis juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang yang beriman akan menjalani kehidupan di dunia dengan sikap optimis. Ia merasa optimis bahwa segala kebaikan yang dilakukan akan mendapat balasan. Selain itu, ia juga optimis bahwa segala amal buruk akan mendapat balasan yang sesuai.
Hikmah beriman kepada hari kiamat / hari akhir
1. Beriman kepada hari kiamat akan membuat kita menjadi lebih giat dalam beramal shalih, hal ini dikarenakan kita mempercayai bahwa sesudah mati akan ada kehidupan lagi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukan di dunia ini.

2. Dengan beriman kepada hari kiamat kita akan berhati-hati dalam berbuat sesuatu, terutama perbuatan dosa. Mengingat perbuatan dosa sekecil apapun akan dibalas di akhirat nanti.

3. Dengan beriman kepada hari kiamat, otomatis kita juga akan percaya adanya surga dan neraka. Dengan begitu kita akan lebih termotivasi untuk lebih taat kepada Allah swt dan selalu berhati-hati agar tidak melakukan perbuatan dosa karena takut masuk neraka dan ingin masuk surga.

4. Dengan beriman kepada hari akhir, seseorang akan selalu melaksanakan kewajibannya, dan juga tidak terlena dengan kehidupan di dunia yang sementara ini.

5. Dengan beriman kepada hari kiamat akan membuat kita sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, sementara kehidupan di akhirat adalah kekal (selama-lamanya). Suatu saat kita pasti akan mati, dan dunia ini akan hancur dan berlanjut di alam akhirat yang kekal. Kehidupan di akhirat nanti akan sesuai dengan amal perbuatan yang kita perbuat di dunia ini. Untuk itu kita harus berbuat yang sebaik-baiknya ketika hidup di dunia, kita harus semaksimal mungkin dalam beramal shalih.

6. Dengan beriman kepada hari kimat maka akan membuat seseorang sering bertaubat kepada Allah swt, karena takut akan mendapatkan siksa di akhirat nanti.

7. Dengan beriman kepada hari akhir maka manusia juga akan ber-amar ma'ruf nahi munkan kepada sesasam muslim

8. Memperoleh ketentuan Allah swt dengan ikhlas dan lapang dada, Allah tidak perna menciptakan sesuatu dengan sia-sia.


Penerapan Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
   Hari akhir merupakan hari perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Selanjutnya, amal tersebut akan dibalas dengan balasan yang sesuai. Amal baik akan mendapat balasan yang baik dan amal buruk akan mendapat balasan yang buruk. Pada hari kiamat kelak manusia akan dibangkitkan dari kubur. Tiupan nafiri oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah Swt. menandai kebangkitan manusia dari kubur. Manusia dibangkitkan dari kubur dan berbondong-bondong menuju padang Mahsyar. Di padang Mahsyar manusia menunggu panggilan Allah Swt. Manusia akan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak ada satu pun manusia yang tidak dimintai pertanggungjawaban.

Peristiwa yang akan terjadi ini hendaknya membuat kita sadar sehingga selalu berhati-hati dalam berbuat. Berpikir beribu kali ketika akan melakukan perbuatan maksiat. Satu perbuatan maksiat terlalu banyak untuk dilaksanakan. Satu perbuatan baik terlalu sedikit untuk dilaksanakan dan dijadikan bekal dalam perjalanan selanjutnya. Allah Swt. telah menyediakan surga bagi hamba-hamba yang beriman dan menjalankan amal saleh. Selain itu, Allah Swt. juga menyediakan neraka bagi mereka yang senantiasa berbuat maksiat dan melanggar perintah-Nya. Agar dapat merasakan nikmat tinggal di surga, seseorang harus menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Menjalankan perintah Allah Swt. dirasakan sangat berat. Meskipun demikian, perintah-Nya harus dilaksanakan dan larangan-Nya harus dijauhi. Usaha maksimal harus kita lakukan agar dapat menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Perbuatan maksiat atau perbuatan yang melanggar larangan Allah Swt. lebih mudah dilaksanakan. Jalan berbuat maksiat lebih banyak dan lebih mudah ditemui. Agar dapat menjauhi larangan Allah Swt. juga diperlukan usaha sekuat tenaga.

MATERI BAB III 
IMAN KEPADA HARI AKHIR











OLEH KELOMPOK 1
Andi Siti Irfa Fidia
Nur Indah Syam
Agung Wirawan
Renaldi

Tahun Pelajaran 2017/2018
SMA Negeri 3 SOPPENG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Tulis Sumpah Pemuda

Laporan Pengolahan Labu Kuning

Rumah Makan Pondok Baselo Soppeng